Lokasi Anda saat ini adalah:Wijaya Karya > Pemilu
Dinbud Kota Yogya Selenggarakan Wayang Sejarah ''Amanat 5 September''
Wijaya Karya2025-05-16 23:03:30【Pemilu】4rakyat jam tangan
Perkenalansitus slot server luar negeriMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menyelenggarakan Sosialisasi Nilai Sejarah, yang di tayangkan deng puncak4d
Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menyelenggarakan Sosialisasi Nilai Sejarah,puncak4d yang di tayangkan dengan menyaksikan wayang bertemakan "Amanat 5 September'' Minggu (5/9) melalui kanal Youtube. Kegiatan ini sekaligus memperingati peristiwa Amanat 5 September sebagai pengingat pentingnya sejarah dengan nilai-nilai moral yang ada dalam peristiwa tersebut.
Beda dari biasanya sosialisasi ini dikemas dengan menarik dan modern dengan pertunjukkan Wayang Sejarah yang ditayangkan melalui kanal Youtube pukul 19.30 WIB. Peristiwa sejarah tersebut juga dilakukan dengan menghadirkan narasumber ahli yakni Sri Margana Dosen Sejarah UGM, dipandu host Elisa Orcarus serta dalang dari komunitas Wayang Cinema.
'' Peristiwa Amanat 5 September mengajarkan kita sebagai generasi penerus bangsa untuk menghalau sikap-sikap primodial karena kita sudah menjadi satu kesatuan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),'' ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti.
Saat Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diikrarkan pada 17 Agustus 1945, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan KGPAA Paku Alam VIII menyampaikan ucapan selamat atas kemerdekaan Indonesia. Hal ini disambut positif oleh Presiden Soekarno dengan mengeluarkan Piagam 19 Agustus 1945 untuk kedua pemimpin wilayah Yogyakarta kala itu. Setelah menerima Piagam 19 Agustus 1945 dari Presiden Sukarno, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan KGPAA Paku Alam VIII, memutuskan untuk menanggapi sikap penghargaan dari Presiden Sukarno dengan mengeluarkan Amanat 5 September 1945. Amanat 5 September menjadi bukti pernyataan yang sah bahwa daerah yang saat itu masih terdiri dari Kesultanan Ngayogyakarta dan Paku Alaman kini telah menjadi bagian dari Republik Indonesia dengan nama Daerah Istimewa Yogyakarta.
'' Sejarah bukan sekadar rekaman siklus periode masa lampau, menyelami sejarah akan terhindar dari kehancuran sebuah peradaban. Memahami sejarah, menjadikan peristiwa terdahulu sebagai pelajaran bagi umat manusia, agar tetap menjaga solidaritas dalam kehidupan di dunia," ujarnya.
Sosialisasi sejarah Amanat 5 September ini, adalah mengenalkan tentang peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Kota Yogyakarta. " Harapannya selain sebagai upaya literasi sejarah, juga untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian sejarah lokal Kota Yogyakarta,'' jelasnya. (Hes)
Besar!(97)
Artikel sebelumnya: Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Adakan Penyuluhan Bagi IRTP
Artikel selanjutnya: Libatkan Semua Unsur Majukan Kampung Wisata Yogya
Berita terkait
- Wakil Walikota Bersepeda Bersama Ribuan Warga Jogja
- Tukar Pikiran Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), Kab. Aceh Tengah dan Pemkot Yogya
- Sukseskan Program KKBPK, Walikota dan Ketua TP PKK Raih Penghargaan
- Tebar benih lele cendol, entaskan kemiskinan
- Aleksa Hadirkan Informasi Tentang Yogyakarta
- Pemkot Tambah Lima Armada Baru Si Thole
- Jadi Kotib Sholad Idul Fitri 1440 H di Balaikota Walikota Jogja Ajak Umat Pererat Tali Silaturahmi
- Agustus Ini Pemkot Hapus Denda PBB
- Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Pemkot Yogya Lakukan Kerjasama Dengan Gojek
- Masuki Usia 72 Tahun, Pemkot Dorong Pemerataan Pembangunan dan Kesejahteraan dengan Peningkatan SDM
Berita hangat
Rekomendasi berita
Pemkot Siapkan Skema Intervensi Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19
Walikota Evaluasi Kondisi PDAM
Tebar benih lele cendol, entaskan kemiskinan
Kampung Sanggrahan Dikukuhkan Sebagai Kampung Panca Tertib
Optimalkan Bank Sampah dan TPS3R Kurangi Beban Sampah di Kota Yogya
Wawali Lepas Kirab Budaya Unduh-Unduh
Tebar benih lele cendol, entaskan kemiskinan
Ratusan Lansia Rayakan HUT PWRI Ke-57 Tahun