Lokasi Anda saat ini adalah:Wijaya Karya > IKN
Gerakan Mbah Dirjo Kelola Sampah Organik Dari Rumah Tangga
Wijaya Karya2025-05-16 22:20:08【IKN】7rakyat jam tangan
Perkenalansitus slot server luar negeriMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Umbulharjo-Untuk menekan tingkat pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Pemeri pengeluaran sydney sgp hk
Umbulharjo-Untuk menekan tingkat pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan,pengeluaran sydney sgp hk Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bersama Forum Bank Sampah (FBS) Kota Yogyakarta meluncurkan program 'Mbah Dirjo'.
Mbah Dirjo atau Mengolah Limbah dan Sampah dengan Biopori Ala Jogja adalah sebuah gerakan untuk mengajak masyarakat agar mereka mengelola sampah organik melalui biopori baik secara mandiri, di tingkat rumah tangga, atau secara komunal, dengan biopori jumbo.
Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya yang juga merupakan ketua FBS Kota Yogya menuturkan untuk menekan produksi sampah secara keseluruhan, pihaknya tidak bisa berpuas diri meski pengelolaan limbah anorganik telah membuahkan hasil.
"Sehingga pengelolaan sampah organik pun mendesak untuk digulirkan secara massal oleh warga masyarakat di Kota Yogya mulai dari level rumah tangga," katanya di Bank Sampah Giwangan Bersih RW 11 Mendungan Giwangan, Sabtu (29/7/2023).
Aman menuturkan gerakan Mbah Dirjo dipilih agar pengurangan sampah organik bisa di olah langsung dari sumbernya.
“Gerakan ini juga untuk melihat perubahan perilaku masyarakat. Ketika dulu sampah organik di rumah tidak diapa-apakan lalu bisa masuk ke biopori. Jika satu rumah tangga memiliki satu atau dua biopori dan menjadi suatu hal yang sifatnya gerakan dan pembudayaan, itu akan berdampak luar biasa,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut Aman menegaskan bahwa seluruh bank sampah yang ada di Kota Yogya sudah siap dengan gerakan tersebut.
"614 bank sampah di Kota Yogya yang berbasis rw ini sudah menerapkan biopori atau gerakan Mbah Dirjo dalam upaya mengurangi sampah organik," tandasnya.

Untuk besaran biopori ini dibagi menjadi tiga, yakni biopori jumbo yang besarnya 1 meter persegi, medium 0,5 meter persegi, dan kecil.
"Ini bisa disesuaikan dengan lahan yang dimiliki oleh tiap-tiap rumah warga," ujarnya.
Aman mengungkapkan hasil olahan sampah organik juga dapat memberi berbagai manfaat, salah satunya bisa dimanfaatkan untuk pertanian.
"Hasil dari pengolahan sampah organik itu kan bisa jadi pupuk dan dapat dimanfaatkan untuk peratanian. Sehingga, tidak begitu saja dibuang ke TPA Piyungan, karena bisa diolah," tambahnnya.
Pihaknya berharap dengan adanya gerakan ini bisa mengurangi jumlah sampah organik yang di buang ke TPA Piyungan sekitar 20 ton perhari.
Hadir dalam acara tersebut Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo. Orang nomor satu di Kota Yogya ini pun sangat menyambut baik langkah FBS Kota Yogya dalam menekan sampah organik di masyarakat.

Pihaknya berharap dengan gerakan akan menjadi solusi untuk mengatasi tumpukkan sampah organik di tingkat rumah tangga.
"Diharapkan dapat mengurangi sampah organik mencapai 20-30% dari 200 ton per hari sampah yang di hasilkan Kota Yogyakarta," ujarnya. (Han)
Besar!(19819)
Artikel sebelumnya: Pemkot Yogya Intensifkan Pembinaan Pelaku Usaha Kuliner
Artikel selanjutnya: Kenaikan Zakat/Shodaqoh cermin kenaikan ekonomi umat
Berita terkait
- Membanggakan, PKK Kelurahan Pringgokusuman Raih Pakarti Madya 2019
- Pemkot Yogya Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Malioboro
- Walikota Serahkan Gedung Olahraga Ngampilan ke Warga Untuk Dikelola
- Wakil Walikota Yogyakarta dan Ratusan Kepala Daerah, Ikut Rapat Virtual Bersama Menteri Dalam Negeri
- Tingkatkan Kapasitas ASN untuk Reformasi Birokrasi Penanggulangan Kemiskinan
- Ketersediaan Sabun Cuci Tangan Terus Diupayakan
- Pemkot Yogya Susun Indikator Kota Ramah Lansia
- Pemkot Gelar Job Fair, Buka 6632 Lowongan Pekerjaan
- TP PKK Yogya Belajar PKK Bangga Kencana
- 10 tahun TKSK, gelorakan gerakan sayang lansia
Berita hangat
Rekomendasi berita
Peningkatan Kapasitas Kader Kurangi Resiko Kekerasan Perempuan dan Anak
Pemkot Yogya Terus Genjot Pemulihan Ekonomi di Kota Yogya
Tanggap Darurat Covid-19 diperpanjang, Pemkot Siapkan Program dari Jogja Untuk Jogja
Pramuka Harus Menjadi Wadah Edukasi yang Baik Bagi Generasi Muda
PKK DIY Apresiasi Pola Asuh Anak dan Remaja di Tahunan
Akhir Ramadhan, Operasi Gepeng Terus Digencarkan
Satpol PP Bakal Bubarkan Pelajar Nongkrong Hingga Game Online
Turunkan 77 Persen Kasus DBD dengan Wolbachia